Minggu, 03 Februari 2013

Bedah Buku di Kampus IPB


      Minggu, 27 Januari 2013 saya mengikuti acara yang diselenggarakan oleh dakwahsekolah.com. Bertempat di Ruang Pinus, Faperta IPB dengan  membawa judul Roadshow dan Bedah Buku Muslim Demolisher dengan penulisnya Kang Adi Wijaya dan hadir juga disana Kang Iwan Januar.

     Saya berangkat kurang lebih jam 07.00 pagi dari sekolahan saya yaitu HSG SMP Khoiru Ummah Bogor yang terletak di Jl. Tawakkal SBJ, dengan menaiki kendaraan carteran angkot. Saya melihat teman-teman ada yang bawa buku tulis dan pulpen untuk mencatat materi yang disampaikan disana. Sesampainya disana Ruang tersebut ternyata ruangannyaberdekatan dengan Gedung Thoyib-tempat sekolah kami mengadakan acara dulu-. Namun acaranya belum mulai, masih proses persiapan. Sekolah saya juga meramaikan acara tersebut dengan tampilnya tim marawis sekolah dan stand buku PMC yaitu tulisan dari anak-anak sekolahan Khoiru Ummah.

     Akhirnya acara pun dimulai, ruangannya lumayan luas, ada panggung termasuk dua butir pintu untuk ke belakang panggung, ada banyak kursi, angin pendingin, dua alat dan papannya untuk tayangan dan ppt dan ada panitia-panitia. Disana pesertanya dari berbagai daerah yaitu Bogor, Gunung Putri dll dan tingkatan ada yang dari SMP, MTs, SMA, kampus dll. Kami mengisi forum di pendaftaran dan mendapatkan snack, air putih dan lembar quisioner atau bisa disebut lembar pengisian. Dibuka dengan surat Al-Fatihah dan ada penyemangat yaitu semacam yel-yel yang menayakan tentang bagaimana kabar hari ini dan pembacaan kalam ilahi oleh panitia. Kang Adi wijaya akhirnya mulai membedah bukunya dengan berkenalan dulu lalu keistimewaan buku sampai berbagai tantangan dari buku itu.

     Kang Adi, dalam bukunya bab-bab diganti menjadi tantangan.Bukunya itu disetting dengan lima butir tantangan-tantangan yang menurutnya tantangan itu makin tinggi makin sulit saja. Bukunya juga yang berjudul Muslim Demolisher atau muslim pendobrak katanya banyak berisi cerita seperti Kitabullah Al-Qur’an ul Karim. Beliau memberikan tantangannya yang saya ingat saja, diantaranya apa itu remaja sekarang ini, apa itu PenjaHat (penjaga hati), harus memecahkan teka-teki besar yang bisa mempengaruhi semua bidang aspek kehidupan yaitu dari manakah asal kita, untuk apakah hidup kita dan mau kemanakan kita ini dan lain-lain.

     Selama acara keseriusan itu dapat saya rasakan walaupun ada canda-canda. Ketika acara bagian seru-serunya saat Kang Adi mau selesai, saya merasakan ingin ke toilet karena kebanyakan minum dan ruangannya lumayan dingin bagi saya. Saya berjalan keluar bersama seorang teman saya yang sama ingin ke toilet, menuruni anak-anak tangga dan disitu saya bertemu mantan guru matematika di sekolah saya yang masih kuliah namanya Ust. Rahmat. Saya pun menanyakan dimana tempat toilet terdekat. Beliau menjawab bahwa banyak toilet yang tutup karena sekarang hari Minggu, maka beliau menganjurkan ke toilet musholla Al-Fath yang jaraknya lumayan tapi sebelum itu saya diantarkan ke toilet terdekat dan ternyata di kunci, ya sudah langsung ke Al-Fath. Saat itu saya menyadari bahwa ternyata bener-bener luas kampus itu, di perjalanan ternyata dalam-dalamnya banyak belokan tapi sampai akhirnya sampai juga di Al-Fath.

     Ketika saya kembali ke ruangan Bedah Buku Kang Adi sudah mau selesai dan Kang Iwan menjelaskan bukunya berjudul Ngga Ngaji Ngga Trendi, katanya zaman dan sistem sudah mau berubah ke tangan Islam karena zaman dan sistem sekarang sudah mau roboh belum juga berabad-abad. Beliau juga menjelaskan kurangnya pendalaman ilmu agama yang padahal penting banget, masa seminggu hanya beberapa jam saja. Tanpa adanya pendalaman ilmu agama remaja sekarang bisa kehilangan arah hidup termasuk jati diri seorang remaja.

     Pasca penjelasan Kang Iwan audience dibagi menjadi kelompok-kelompok yang kebanyakan berisi dua sekolahan satu kelompok satu pembimbing, menjelaskan tentang pendahuluan ngaji. Acara selanjutnya yaitu berbagai door prize menarik yaitu berhadiah buku Muslim Demolisher, buku-buku karya Kang Iwan dan juga buku dari sekolah saya yaitu Perjalanan Menuju Cinta. Door prize berjalan seru banyak yang tertarik dan maju ke depan. Yang maju awalan adalah tiga remaja, host acara menanyakan nama, dari sekolah apa, asal, kesan dan pesan. Door prize selanjutnya host menayakan bagaimana membuat audience lebih bersemangat dan door prize selanjutnya host menanyakan tentang apa intisarinya dari penjelasan yang tadi. Seriuuu.

     Tidak teresa waktu berjalan cepat sehingga penutupan acara akan berlangsung, saya berjalan keluar pintu menuruni tangga dan menuju tempat jajanan bersama teman sesekolahan. Katanya orang daerah situ nama pasarnya pasar kaget, disana saya jajan roti seribuan dan es doger seharga tiga ribu, teman saya jajan semacam baso. Dekat  jajanan situ memang pasar, banyak penjual disana dan ramai orang-orang bertransaksi.

     Di sekitar tempat acara banyak yang istirahat sebagian mengisi dan mengumpulkan lempar quisioner. Saya pun mengisi lembar itu pertanyaannya yaitu nama, asal sekolah, apa motivasi ikut acara, bagaimana panitianya, bagaimana acaranya, mau ikut lahi gak, sebaiknya acara apa selanjutnya, sampai kesan dan pesan. Pulang, saya menaiki kendaraan carteran, sampai sekolahan saya cuci kaki, lepas baju dan rebahan. Inilah Bedah Buku di Kampus IPB. Seru, mengesankan dan huh capek.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar